“Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik Gunung Ruang masih pada Level II atau Waspada,” kata Kepala PVMBG P Hadi Wijaya dalam laporan aktivitas Gunung Ruang, di Manado, Minggu.
Dalam laporan yang dibagikan dalam grup percakapan “Info Gunung Api Sitaro” tersebut, Hadi berharap warga mematuhi rekomendasi yang diterbitkan PVMBG.
Baca juga: Badan Geologi: Aktivitas vulkanik Gunung Ruang di Sulut belum normal
Saat status Waspada, kata dia, warga di sekitar Gunung Ruang dan pengunjung/wisatawan agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius dua kilometer dari pusat kawah aktif.
“Warga yang bermukim di wilayah Pulau Ruang yang masuk dalam radius dua kilometer agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius tersebut,” ujarnya.
Warga juga diimbau agar selalu menggunakan masker untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernapasan.
“Warga yang berada di luar radius dua kilometer dari Gunung Ruang diharapkan tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi dan tetap mengikuti perkembangan aktivitas melalui aplikasi MAGMA Indonesia,” katanya.
Baca juga: Badan Geologi catat 20 kali gempa embusan Gunung Ruang
Hadi menambahkan bahwa pemerintah daerah dan BPBD Provinsi Sulut agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Ruang, Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.
“Tingkat aktivitas Gunung Ruang akan dievaluasi kembali secara berkala, maupun jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan dan tingkat aktivitas dianggap tetap jika evaluasi berikutnya belum dikeluarkan,” ujarnya.
Dalam laporan tersebut disebutkan potensi bahaya saat ini berupa erupsi yang menghasilkan lontaran material pijar dan paparan abu vulkanik yang bergantung pada arah dan kecepatan angin serta lahar bila hujan deras turun di sekitar Gunung Ruang.
Baca juga: PVMBG: Kegempaan vulkanik Gunung Ruang cenderung rendah
Terekam pada periode 16-30 September 2024, sebanyak 31 kali gempa embusan, 70 kali gempa vulkanik dalam, delapan kali gempa tektonik lokal dan 134 kali gempa tektonik jauh, sementara pada tanggal 30 September 2024 terekam gempa vulkanik dalam sebanyak 32 kali kejadian.
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024