Jakarta (ANTARA) – Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, tidak hanya dikenal sebagai tokoh besar dalam perjuangan kemerdekaan, tetapi juga sebagai ayah dari 11 anak yang berkiprah di berbagai bidang.

Putra-putri Soekarno sering kali menarik perhatian publik, baik melalui perjalanan hidup pribadi mereka maupun kontribusinya terhadap bangsa. Masing-masing dari mereka membawa cerita dan jejak yang unik, seiring dengan peran besar sang ayah dalam sejarah Indonesia.

Sebagai salah satu keluarga yang paling dikenal di Indonesia, anak-anak Soekarno tidak hanya tumbuh di tengah sorotan, tetapi juga sering terlibat dalam dunia politik, seni, dan pendidikan.

Beberapa di antaranya mengemban peran penting dalam dunia pemerintahan maupun organisasi internasional, sementara yang lain memilih jalur independen di bidang lain. Masing-masing memiliki cerita yang menggambarkan sisi berbeda dari kehidupan seorang Presiden.

Dalam berita ini, akan dibahas lebih dalam mengenai profil singkat dari putra-putri Presiden Soekarno, perjalanan hidup mereka, serta kontribusi yang telah mereka berikan kepada masyarakat Indonesia.

Dari generasi pertama Soekarno, banyak yang tumbuh menjadi individu-individu yang tidak hanya mewarisi darah pemimpin, tetapi juga semangat perjuangan untuk bangsa.

Profil singkat putra-putri Presiden Soekarno

1. Mohammad Guntur Soekarnoputra

Mohammad Guntur Soekarnoputra, yang lahir pada 3 November 1944, merupakan putra pertama dari pasangan Soekarno dan Fatmawati. Ia merupakan kakak dari Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra.

Guntur menikah dengan Henny Emilia Handayani dan dikaruniai seorang putri bernama Puti. Berbeda dengan adik-adiknya, Guntur tidak tertarik untuk terjun ke dunia politik.

2. Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri

Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri, yang lahir pada 23 Januari 1947, merupakan Presiden Indonesia kelima yang menjabat dari 23 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004. Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia kedelapan dari 21 Oktober 1999 hingga 23 Juli 2001. Megawati menjadi presiden wanita pertama di Indonesia dan satu-satunya hingga saat ini.

Sebelumnya, Megawati menjabat sebagai Wakil Presiden dalam pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) hingga Gus Dur diberhentikan pada 2001. Setelah itu, ia menjadi Presiden Indonesia. Megawati mencoba mencalonkan diri kembali dalam Pemilu Presiden 2004 dan 2009, namun kedua kali kalah dari Susilo Bambang Yudhoyono.

3. Diah Pramana Rachmawati Soekarnoputri

Diah Pramana Rachmawati Soekarnoputri (lahir 27 September 1950 – Wafat 3 Juli 2021) merupakan pengacara dan politikus Indonesia yang mendirikan Yayasan Pendidikan Bung Karno dan Partai Pelopor pada 2002. Ia anak anak ketiga Presiden Soekarno dari pernikahannya dengan Fatmawati, serta aktif dalam dunia politik, termasuk bergabung dengan Partai Gerindra di akhir kariernya.

Setelah era Soeharto, Rachmawati mendirikan Forum Nasional pada 2001, yang kemudian menjadi dasar terbentuknya Partai Persatuan Bangsa Indonesia. Pada Pemilu 2004, ia dicalonkan oleh partai tersebut meski bukan sebagai pendirinya. Pada 2015, ia bergabung dengan Partai Gerindra dan diangkat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina pada 2020.

4. Diah Mutiara Sukmawati Sukarnoputri

Diah Mutiara Sukmawati Sukarnoputri (lahir 26 Oktober 1951) adalah seniman dan politikus Indonesia, serta putri Presiden Soekarno dan adik Megawati Soekarnoputri, mantan presiden Indonesia. Ia aktif dalam dunia seni dan politik, termasuk mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) Soepeni pada 1998, yang kemudian berganti nama menjadi PNI Marhaenisme pada 2002.

Sukmawati mengawali pendidikan di Sekolah Rakyat (SR) dan melanjutkan studi di Akademi Tari LPKJ Jakarta (1970-1974) serta Jurusan Hubungan Internasional di Universitas Bung Karno sejak 2003. Pada 2002, ia diangkat sebagai Ketua Umum PNI Marhaenisme.

5. Mohammad Guruh Irianto Soekarnoputra

Mohammad Guruh Irianto Soekarnoputra (lahir 13 Januari 1953), dirinya merupakan seniman dan politikus Indonesia yang menjabat sebagai anggota DPR sejak 1999. Ia merupakan anak bungsu Presiden Soekarno dari pernikahannya dengan Fatmawati dan saudara dari Megawati Soekarnoputri, presiden kelima Indonesia.

Guruh Soekarnoputra mengawali karier seni sebagai penari dan musisi. Ia mendirikan GSP Production dan sebelumnya Swara Mahardhika, serta grup musik Guruh Gipsy dan Gank Pegangsaan bersama sejumlah musisi ternama. Selain berkarier di dunia seni, ia aktif di dunia politik sebagai anggota DPR dari PDIP dan menikah dengan Guseynova Sabina Padmavati asal Uzbekistan.

6. Karina Kartika Sari Dewi Soekarno

Karina Kartika Sari Dewi Soekarno (lahir 11 Maret 1967) merupakan putri dari Presiden pertama Indonesia, Soekarno, dan istrinya Ratna Sari Dewi Soekarno. Kartika dibesarkan di Paris, kemudian bekerja sebagai wartawan televisi di Tokyo sebelum berkarir di biro periklanan di New York.

Setelah beberapa waktu bekerja di sebuah yayasan di Amerika Serikat, Kartika mendirikan Kartika Soekarno Foundation (KSF) untuk mengembangkan pendidikan anak-anak di Indonesia. Pada 2 Desember 2005, ia menikah dengan Frits Frederik Seegers, Presiden Citibank Eropa asal Belanda.

7. Totok Suryawan Sukarno Putra

Totok Suryawan Sukarno Putra, yang lebih dikenal sebagai Totok Suryawan Soekarnoputra (lahir 17 Juli 1967), merupakan politikus Indonesia dari Partai Perindo. Ia merupakan putra tunggal Presiden Soekarno dan Kartini Manoppo, dan mendapat nama Totok dari ayahnya. Totok lahir di Nurnberg, Jerman Barat, meskipun dalam dokumen resmi Komisi Pemilihan Umum tercatat tanggal lahirnya pada 17 Juli 1967.

Nama Totok Suryawan bermakna “Putra Sang Fajar”. Karena ketegangan politik Indonesia saat itu, Soekarno tidak dapat bertemu dengan Totok dan ibunya hingga mereka kembali ke Indonesia pada 21 Juni 1978. Sebelum memasuki dunia politik, Totok bekerja di Medco, sebuah perusahaan minyak, selama dua tahun.

8. Rukmini Sukarno Kline

Rukmini Sukarno Kline (26 Agustus 1943 – 1 Mei 2009) adalah putri dari Presiden Indonesia, Soekarno. Sebagai seorang penyanyi opera, ia tinggal di Roma pada tahun 1960-an, di mana ia bertemu dan menikahi aktor film asal Amerika Serikat, Franklin Latimore Kline. Mereka memiliki seorang putra, Chris Kline, yang menjadi seorang jurnalis.

Suaminya, Franklin, pernah mengadakan konser untuk Rukmini di Carnegie Hall dan menyebutnya sebagai Fiesta Mundo (pesta dunia). Rukmini, yang dikenal fasih berbicara dalam delapan bahasa, menyanyikan lagu-lagu dari berbagai negara di seluruh dunia.

9. Bayu Soekarnoputra

Bayu Soekarnoputra merupakan salah satu anak dari Presiden Soekarno, yang lahir dari pernikahannya dengan Hartini. Soekarno dan Hartini menikah pada tahun 1952, dan Bayu dilahirkan enam tahun setelahnya, yaitu pada tahun 1958.

Sebagai anak dari Soekarno, Bayu Soekarnoputra tidak banyak terekspos oleh media publik. Oleh karena itu, informasi mengenai kehidupannya relatif minim dan jarang disorot oleh media.

10. Mohammad Taufan Soekarnoputra

Mohammad Taufan Soekarnoputra (lahir 27 Maret 1955 – wafat 17 Januari 1986) merupakan putra sulung Presiden Soekarno dari pernikahannya dengan Hartini, memiliki adik bernama Bayu Soekarnoputra. Taufan lahir di Paviliun Amarta, Istana Bogor.

Taufan Soekarnoputra bertemu Iryani Levana Danubrata saat kuliah pada 1973. Levana, yang berasal dari keluarga campuran Sunda, Rusia, dan Jepang, adalah putri tunggal dan masih bersekolah di SMP. Mereka mulai menjalin hubungan serius pada 1977 dan menikah pada Minggu, 18 Oktober 1981, di kediaman Sidik Danubrata, Bandung.

11.Ayu Gembirowati

Ayu Gembirowati merupakan anak terakhir dari Presiden Soekarno, yang lahir dari pernikahannya dengan Haryati, istri keenam Soekarno. Haryati sendiri menikah dengan Soekarno pada masa-masa akhir kepemimpinan Soekarno, namun sedikit yang diketahui tentang kehidupan pribadinya, termasuk mengenai peran dan aktivitasnya dalam kehidupan publik.

Meskipun merupakan bagian dari keluarga besar Soekarno, Ayu Gembirowati, seperti saudara-saudara tirinya dari pernikahan Soekarno dengan Hartini, tidak banyak terekspos oleh media. Hal ini menyebabkan informasi mengenai dirinya sangat terbatas, dan ia jarang muncul di publik. Sehingga, kehidupan pribadi Ayu Gembirowati tetap menjadi hal yang sedikit diketahui oleh masyarakat luas.

Baca juga: Harta kekayaan Romy Soekarno berdasarkan LHKPN

Baca juga: Cucu Soekarno Didi Mahardhika temui Prabowo di Istana Jakarta

Baca juga: Profil Prananda Prabowo, anak Megawati yang jarang tersorot publik

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024



Source link

By inseo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *