Jakarta (ANTARA) –

Oscar Piastri adalah nama yang tengah mencuri perhatian di dunia balap Formula 1. Pembalap asal Australia ini merupakan salah satu talenta muda gen Z yang sedang digadang-gadang akan menjadi bintang masa depan di ajang balap paling bergengsi ini.

Lahir pada 6 April 2001 di Melbourne, Australia, sejak kecil Oscar memulai karier balapnya dari skala yang kecil yakni Remote Control Racing. Pada balapan mobil RC tingkat nasional, ia pun menunjukkan bakatnya menjadi peraih juara kelas dua termuda pada usia 9 tahunnya.

Kemudian, Piastri mengenal go-kart dan mulai belajar. Setelah berhasil menguasai driver go-kart hanya dalam seminggu, ia dikenal sebagai bintang utama di Australian Gokart Scene.

Tidak hanya itu, Piastri juga berhasil menduduki juara kedua di Australian National Sprint Kart Championship (Junior Clubman Class) tahun 2014 dan di Australian Gokart Championship tahun 2015, berhasil juara ketiga kelas KF3.

Keberhasilannya di tingkat nasional membuka jalan baginya untuk berkompetisi di Eropa. Oscar yang berusia 14 tahun direkrut oleh Ricky Flynn Motorsport dan pindah ke Eropa untuk meraih puncak karirnya pada balapan mobil ini.

Saat kejuaraan Formula 4 di Inggris, Oscar berhasil menjadi wakil juara pada ajang tersebut. Tahun 2019, Oscar semakin kuat memegang Road to F1 karena mencetak rekor menjadi pembalap pertama yang meraih kemenangan Formula Renault, Formula 3, dan Formula 2 secara berturut.

Oscar juga berhasil merebut 7 kemenangan dan 11 podium dalam Formula Renault Eurocup. Aksi balap perdananya di Formula 3 sempat ditunda beberapa bulan karena Covid-19, hal tersebut juga membuat Oscar diperpendek musimnya menjadi 9 putaran hanya dalam 11 minggu.

Pada musim akhir, Oscar kembali meraih kemenangan yang luar biasa sebagai pemula. Oscar mendapatkan 2 kejuaraan dan 4 podium di PREMA Racing, ia termasuk salah satu dari 9 pembalap pemenang dari 18 balapan.

Berhasil mendapatkan promosi ke F2 dan berbagai kejuaraan tersebut, tidak membuat Oscar merasa puas, ia kerap mengasah kemampuannya dalam balap mobil ini.

Keahliannya semakin meningkat, sehingga ia berhasil menduduki lima posisi pole berturut-turut dari putaran 4 di Silverstone sampai akhir musim Abu Dhabi.

Oscar kembali membuat sejarah baru karena menjadi pembalap pertama di F2 yang berhasil meraih posisi tersebut.

Dibandingkan dengan F3, kemenangan Oscar di ajang F2 jauh lebih mudah. Dengan dua balapan tersisa, ia mengamankan gelar juara dengan enam kemenangan dan lima kali naik podium.

Konsistensinya terbukti pada dua kemenangan kejuaraan terakhirnya. Oscar hanya empat kali finis tanpa poin, 14 kali berada di posisi lima besar dari 23 balapan, dan naik satu podium di setiap putaran.

Kesuksesan di F2 membuat dirinya dilirik oleh tim F1. Oscar pun akhirnya bertugas sebagai pembalap cadangan tim Alpine F1, ia kerap melakukan uji coba dan menghadiri balapan, karena saat itu sedang tidak ada pembukaan rekrut pembalap baru di F1 untuk Oscar pada tahun 2022. Selain itu, terdapat peraturan yang melarang Oscar untuk berliga di lintas balap kembali.

Kemudian, Oscar memutuskan untuk meninggal Alpine dan bergabung dengan McLaren karena ia diberikan kesempatan emas menjadi pembalap utama dengan nomor #81 dan dilatih oleh Kim Keedle.

Bersama McLaren, Oscar menunjukkan performa terbaiknya, meski sebagai pendatang baru. Dengan gaya balap agresif dan kemampuannya dalam berstrategi, ia mampu bersaing dengan pembalap-pembalap berpengalaman lainnya.

Mimpi besarnya meraih kejuaraan dunia Formula 1 telah tercapai. Dalam pertandingan yang sengit, Oscar akhirnya berhasil merebut posisi pertama kemenangan F1 di GP Azerbaijan di Sirkuit Baku dan GP Hungaria di Sirkuit Hungaroring pada musim 2024.

“Saya terus mencoba dari awal balapan untuk berada di depan. Ini jelas merupakan salah satu balapan terbaik dalam karir saya”, ujar Oscar.

Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024



Source link

By inseo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *