Jakarta (ANTARA) – Herry Iman Pierngadi, atau yang lebih dikenal sebagai Herry IP, belakangan menjadi perhatian publik setelah mengumumkan rencananya untuk meninggalkan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Pelatih legendaris ini telah mengabdikan lebih dari tiga dekade di PBSI, dan kini memutuskan akan mengakhiri perjalanannya pada tahun 2025.
Pelatih legendaris Herry IP, pernah membimbing sejumlah pasangan ganda putra. Berkat bimbingan dan metode pelatihan nya, banyak pasangan ganda putra berhasil meraih prestasi gemilang hingga tingkat internasional.
Siapa yang tak mengenal pasangan ganda putra Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya? Mereka adalah salah satu pasangan ganda putra yang sukses mencatatkan berbagai prestasi gemilang berkat bimbingan pelatih Herry IP.
Isu yang tersebar di publik bahwa Herry IP akan menggantikan posisi Tan Bin Shen di Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM). Selain Malaysia, negara lain seperti China pun dikabarkan tertarik untuk memilih Herry IP sebagai pelatih bulu tangkis di negara tersebut.
Tertarik mengenal lebih jauh tentang Herry IP, pelatih legendaris bulu tangkis Indonesia? Berikut ini profil singkatnya.
Baca juga: Sejumlah pelatih tinggalkan Pelatnas PBSI akhir tahun ini
Profil Herry Iman Pierngadi
Herry Iman Pierngadi, yang akrab disapa “Coach Naga Api”, mendapat julukan tersebut karena semangat dan sifatnya yang penuh energi serta temperamen nya yang kuat saat melatih para atlet bulu tangkis Indonesia.
Lahir di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, pada 21 Agustus 1962, Herry Iman Pierngadi pernah menjadi bagian dari pelatnas bulu tangkis Indonesia. Pada masa itu, ia merupakan salah satu junior dari atlet legendaris Lim Swie King.
Karier Herry IP memiliki keunikan tersendiri, terutama karena pendekatan melatihnya yang beragam dan penuh semangat. Perjalanan kariernya dimulai sebagai pelatih di Klub Tangkas pada tahun 1989.
Empat tahun kemudian, pada 1993, Ia bergabung dengan Dewan Nasional PBSI dan menjadi pelatih pertama di pelatnas Cipayung.
Di tahun 1999 nama Herry IP menjadi pelatnas bulu tangkis semakin berkembang dengan menunjukkan kemampuannya yang luar biasa sehingga dirinya pun dipromosikan untuk memegang dan melatih pada bagian ganda putra.
Dari situlah muncul berbagai prestasi yang diciptakan oleh anak-anak yang telah dilatih dirinya dengan penuh keyakinan serta dapat melahirkan pasangan ganda putra hingga tingkat dunia.
Selama lebih dari 20 tahun, Herry IP telah berhasil mencetak banyak pasangan ganda putra yang menjadi kekuatan utama Indonesia di panggung dunia. Sebagai pelatih, Ia sukses mengantar anak asuhnya meraih medali emas Olimpiade.
Diantaranya adalah pasangan Candra Wijaya/Tony Gunawan membawa pulang emas di Olimpiade Sydney 2000, sementara Markis Kido/Hendra Setiawan mengulang prestasi tersebut di Olimpiade Beijing 2008.
Baca juga: Herry IP rencanakan pasangan pelapis segera naik kelas
Pencapaian ini hanyalah sebagian dari deretan panjang keberhasilan ganda putra Indonesia di bawah asuhan Herry.
Selain itu, Herry juga menjadi sosok di balik kesuksesan Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan, yang berhasil merebut medali emas di Kejuaraan Dunia 2013 dan 2015, serta mencatat prestasi di turnamen bergengsi seperti All England dan Indonesia Open.
Tidak ketinggalan, pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang sempat mendominasi peringkat dunia juga merupakan hasil dari kepiawaian Herry dalam melatih dan mengembangkan potensi atlet-atlet terbaik.
Namun, kesuksesan nya mengantar anak asuhnya meraih medali emas Olimpiade, Herry IP sempat hengkang dari pelatnas dari 2008 hingga 2011.
Di tahun 2024, PBSI melakukan perubahan untuk menugaskan dalam menangani ganda campuran, akhirnya Herry IP di perintahkan untuk melatih dan menjadikan Olimpiade 2024 Paris sebagai misi besar Herry agar bisa mengambil kejayaan yang telah didapatkan pada saat Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.
Herry IP menyatakan pada saat tahun 2025 dirinya secara resmi akan mengundurkan diri dari Pelatnas PBSI. Dalam suatu wawancara, Herry IP memberikan pernyataan “Saya selalu bilang, apa yang akan terjadi di nasib dan karier kamu, kamu yang menentukan sendiri.
Menjadi atlet sudah tugas dan tanggung jawab masing-masing, kamu sudah totalitas di bulu tangkis, jangan tanggung dan jangan setengah-setengah” Ujarnya yang dikutip pada situs resmi PBSI pada Kamis (19/12/2024).
Baca juga: Mulyo Handoyo fokus pada percepatan regenerasi pemain
Prestasi gemilang dari pelatih Herry IP
Menurut informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Herry IP berhasil memimpin anak didiknya meraih berbagai prestasi prestisius, antara lain:
1. Medali Emas Olimpiade
Candra Wijaya/Tony Gunawan meraih medali emas di Olimpiade Sydney 2000, sementara Markis Kido/Hendra Setiawan mencapainya di Olimpiade Beijing 2008.
Baca juga: Tiga wakil Indonesia ditarik dari daftar pemain Malaysia Open 2025
2. Juara All England
Beberapa kali menjuarai turnamen bergengsi ini, termasuk pada tahun 2014, 2017, 2018, dan 2019.
3. Medali Emas Kejuaraan Dunia
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan memenangkan medali emas di Kejuaraan Dunia pada tahun 2013 dan 2015.
4. Medali Emas Asian Games
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan meraih medali emas di Asian Games 2014, sedangkan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo meraih nya pada Asian Games 2018.
5. Juara Indonesia Open
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menjuarai Indonesia Open pada tahun 2013 dan 2018.
6. Juara China Open
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo berhasil menjadi juara di China Open pada tahun 2016 dan 2017.
Baca juga: Mengenal rangkaian turnamen dunia tahunan BWF
Baca juga: PBSI panggil 81 atlet untuk ikuti Pelatnas tahap pertama
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2024