Ia membeberkan, cabang olahraga tersebut sempat absen dalam edisi PON sebelumnya, yaitu Papua XX, sehingga PBI tidak ingin pengalaman itu terulang kembali.
Lebih lanjut dia membeberkan, ajang tersebut menjadi wadah untuk melihat perkembangan atlet di daerah, sehingga proses regenerasi bisa berjalan berkesinambungan.
“Atlet yang terpilih dari daerah, nantinya juga akan dikirim ke pemusatan latihan nasional (pelatnas) untuk dilatih lebih keras oleh tim pelatih,” ujar Bahron.
Oleh sebab itu, para atlet yang berlaga dalam PON tahun ini, diimbau untuk memanfaatkan kesempatan dengan menunjukkan penampilan terbaik sebaik mungkin.
Ditambah lagi, GOR Hj. Rayati Syafrin itu merupakan fasilitas yang baru dibangun oleh pemerintah dan khusus untuk pengembangan cabang olahraga boling.
Sebanyak 92 peboling dari 10 provinsi, bersaing menjadi yang terbaik di cabang olahraga boling pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 yang digelar mulai 7 hingga 19 September di venue tersebut.
10 provinsi yang mengikuti pertandingan boling itu adalah tuan rumah Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten.
Hari pertama babak penyisihan, yaitu Sabtu (7/9), panitia mempertandingkan nomor tunggal putri yang diikuti sebanyak 30 atlet.
Pertandingan terbagi dua, yaitu grup 1 dan 2. Babak penyisihan pada hari ini masih berlangsung dan selesai dilaksanakan pada sore hari.
Baca juga: Rizki pecahkan rekor saat menangi emas PON angkat besi 89 kg putra
Baca juga: Manajer Basket Sulsel kirim pencari bakat ke sekolah cari bibit atlet
Baca juga: Basket – Sulsel petik kemenangan kedua usai bungkam Yogyakarta 55-50
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024